Papan Iklan

Senin, 27 Desember 2010

Dapat Dollar Dari Surfing Online

Halo salam para Pembaca yang budiman
Kita sudah dengar dan lihat kekalahan tim nasional Indonesia, tapi kita tidak usah putus asa. Beberapa teman saya yakin dan percaya Indonesia bisa bangkit dan menang termasuk Saya.

Untuk menghilangkan kecewa itu kali ini saya perkenalkan bisnis online yang mudah dan gampang, kita bisa surfing sekaligus dapat uang. Untuk lebih jelas silakan daftar
disini!
Selengkapnya...

Selasa, 14 Desember 2010

Cara Daftar Di Awsurveys, ini memberikan penjelasan secara lengkap bagaimana menghasilkan dolar di internet melalui sebuah surveys. Selain di Awsurveys saya mencari dolar dibeberapa broker lain seperti Cara Mencari Dolar Di Linkfromblog, Cara Bermain Di Readbud dan Paybox. Sebelum melangkah jauh ke Cara Daftar Di Awsurveys, berikut saya berikan referensi mengenai awsurvey. Awsurveys adalah sebuah broker yang akan membayar membernya dengan dolar setelah melakukan survey dengan memberikan review pada sebuah website yang telah ditampilkannya.



Di Awsurveys, harga yang ditawarkan mulai dari $1 - $4 untuk setiap kali melakukan survey tergantung dari penyedia survey. Untuk referal sobat akan dibayar $1.25 per orang, pembayaran dapat dilakukan melalui Paypal, Alertpay dan Chek (U.S Only) setelah saldo mencapai $75. Broker ini terbukti membayar para membernya dengan catatan mengikuti aturan main dan tidak melanggar T.O.S yang telah ditetapkan, ini sudah dibuktikan oleh beberapa sahabat Bunglon Blog Indonesia dan atas rekomendasi mereka saya mengikuti program Awsurveys ini.
Selengkapnya...

Senin, 06 Desember 2010

Usaha Sampingan

Hai kawan semua, banyak diantara kita merasa kegagalan selalu menimpa dalam bisnis online. Tapi saya perkenalkan satu dari sekiaan banyak usaha online gratisan yang cukup menjanjikan, hanya dengan mendaftar dan mencari member kita dapat bonus tanpa harus menjual barang. Untuk lebih jelasnya klik link di bawak ini:

Mari Bergabung Yang Ingin Bertabur Bonus!

Dalam bisnis online kita tidak boleh jera harus teru mencoba hal baru tapi harus tetap hati-hati, selamat mencoba. Selengkapnya...

Minggu, 05 Desember 2010

Bisnis Email Penuh Uang

Salam para pembaca sekalian,

Saya sudah banyak mencoba bisnis online tapi belum ada seperti yang ini untuk lebih jelas silakan klik link di bawah ini


Earn up to Rs. 9,000 pm checking Emails. Join now!

Anda tinggal mendaftar dan membuka email serta berpartisipasi di dalamnya, pasti gampang lumayan buat sampingan. Selengkapnya...

Kamis, 11 November 2010

DUKA DI INDONESIA



DUKA DI INDONESIA TEGURAN UNTUK SEMUA PIHAK

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Ibu pertiwi Indonesia berduka, badannya terasa sakit oleh ulah anak manusia. Air matanya mengalir dan menjadi bencana banjir bah di Wasior-Papua. Uratnya menggeliat meregang kaku membawa gempa dan tsunami bagi pulau-pulau di barat Sumatra. Mulutnya merasa muak hingga memuntahkan lahar panas dan awan panas merenggut nyawa anak bangsa di Merapi. Apakah kita tidak sadar juga dari peristiwa yang membawa hikmah tersebut, bagi orang-orang yang punya iman dan berakal.

Wahai rakyat Indonesia ayo kita kembali bangkit dari keterpurukkan itu, jangan pernah mengulang perbuatan salah yang dapat memicu bencana. Ingat, suatu kejadian/akibat pasti ada sebabnya. Hanya Allah Swt yang Maha Tahu.
Selengkapnya...

Sabtu, 29 Mei 2010

Apakah Dajjal itu Orang atau suatu Bangsa


Memang benar bahwa kebanyakan Hadits menggambarkan seakan-akan Dajjal itu orang yang bermata satu, yang di dahinya terdapat tulisan Arab yang terdiri dari huruf kaf, fa' dan ra' (atau kafara, artinya kafir), dan yang membawa keledai, sungai dan api. Tetapi jika Hadits-hadits itu kita cocokkan dengan uraian Al-Qur'an, maka akan nampak dengan jelas, bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa, atau lebih tepat lagi, segolongan bangsa.

Dengan tegas Al-Qur'an mempersamakan Dajjal dengan bangsa-bangsa Kristen, dan lagi, Al-Qur'an menyatakan bahwa Dajjal dan Ya'juj wa-Ma'juj bukanlah dua jenis makhluk yang berlainan, karena fitnah yang ditimbulkan oleh mereka itu disebutkan bersama-sama.

Kami juga mempunyai bukti dari kitab Bible yang menerangkan, bahwa Ya'juj wa-Ma'juj adalah bangsa-bangsa Eropa. Dengan demikian teranglah bahwa Dajjal juga berarti bangsa. Sebagaimana telah kami terangkan di muka, fitnah Dajjal itu bersumber pada menangnya agama Kristen.

Ada sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang membuktikan bahwa Dajjal itu bukan orang melainkan bangsa, sebagaimana Roma dan Persi yang diuraikan dalam Hadits itu bukanlah tempat melainkan bangsa. Hadits itu berbunyi sbb:

"Rasulullah SAW bersabda: Kamu akan bertempur dengan Jazirah Arab, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Persi, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertampur dengan Roma, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertempur dengan Dajjal, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu".

Di sini pertempuran dengan Dajjal diuraikan dengan kalimat yang sama seperti pertempuran dengan Arab, Persi dan Roma. Ini menunjukkan bahwa Dajjal adalah bangsa, seperti halnya Arab, Persi dan Roma. Boleh jadi yang diisyaratkan di sini ialah Perang Salib, tetapi mungkin pula mengisyaratkan peristiwa yang terjadi di dunia pada zaman sekarang. Namun satu hal sudah pasti, yakni bahwa menurut Hadits ini, Dajjal berarti bangsa atau segolongan bangsa; seperti halnya Persi atau Roma.

Tetapi masih saja harus dijelaskan, mengapa dalam Hadits dijelaskan seakan-akan Dajjal itu orang. Sebagaimana telah kami terangkan, semua ramalan Nabi Suci itu didasarkan pada ru'yah atau kasyaf (visiun), dan dalam ru'yah atau kasyaf, suatu bangsa hanya digambarkan sebagai orang-seorang. Sebenarnya, bangsa itu dikenal dari ciri-cirinya; dan dalam ru'yah, ciri-ciri ini hanya dapat diperlihatkan dalam bentuk orang-seorang. Bahkan dalam bahasa sehari-hari, bangsa itu diajak bicara bagaikan orang. Misalnya, Al-Qur'an mengajak bicara bangsa Israil, seakan-akan bangsa Israil itu orang. Bacalah misalnya, ayat Al-Qur'an berikut ini:

"Wahai kaum Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kamu, dan bahwa Aku memuliakan kamu di atas sekalian bangsa" (2:47).

Kaum Bani Israil yang diperingatkan di sini ialah mereka yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, tetapi peristiwa yang dimaksud ialah yang terjadi pada zaman nabi Musa, atau beberapa abad sesudah beliau. Kenikmatan yang teruraikan dalam ayat ini telah diberikan, kepada kaum Bani Israil zaman dahulu, tetapi ayat Al-Qur'an ini ditujukan kepada kaum Bani Israil zaman sekarang yang sedang dalam keadaan hina dan suram. Tetapi seluruh kaum Bani Israil ini dikatakan bagaikan satu orang.

Demikianlah seluruh bangsa Dajjal diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam ru'yah bagaikan satu orang, padahal Dajjal seperti yang digambarkan oleh Al-Qur'an menunjukkan bahwa Dajjal adalah segolongan bangsa yang ciri-ciri khasnya sudah dikenal. Menyangkut agama dari Dajjal banyak persepsi berbeda.

Ada sebuah Hadits yang menerangkan bahwa kaum Yahudi akan menyertai Dajjal. Dari Hadits ini orang menyangka bahwa Dajjal akan memeluk agama Yahudi. Akan tetapi Al-Qur'an menerangkan seterang-terangnya bahwa bangsa Dajjal mengakukan Allah mempunyai anak laki-laki. Oleh sebab itu tak ragu-ragu lagi bahwa bangsa Dajjal adalah bangsa Nasrani.

Kelak akan kami terangkan apakah yang dimaksud kaum Yahudi menyertai Dajjal. Bahkan kaum Yahudi akan menyertai Dajjal tidaklah berarti bahwa Dajjal adalah kaum Yahudi. Karena jika berarti demikian, bagaimanakah arti Hadits lain yang menerangkan bahwa sebagian ummat Nabi Muhammad akan mengikuti Dajjal dan menjadi korban tipu-muslihatnya. Adapun Hadits itu berbunyi sbb :

"Tujuh puluh ribu ummatku akan mengikuti Dajjal" (Misykat, ha1.477)

Sebagaimana telah kami terangkan, julukan Masihid-Dajjal itu menunjukkan, bahwa bangsa Dajjal akan mengaku sebagai pengikut Masih-'Isa. Hal ini diterangkan sejelas-jelasnya dalam Hadits Tamim Dari tersebut di atas. Isyarat supaya mengunjungi orang yang berada di dalam Gereja itu seperti yang diterangkan dalam Hadits Tamim Dari, adalah penting sekali artinya.

Sudah terang bahwa Gereja adalah simbul agama Nasrani, dan raksasa yang menyimbulkan ummat yang terdapat dalam Gereja itu tiada lain ialah ummat Nasrani. Adapun Jassasah (mata-mata Dajjal) hanya mempunyai satu tugas, yaitu, menganjurkan supaya orang-orang pergi ke Gereja, artinya, supaya menjadi orang Kristen. Berikut ini adalah ucapan Jassasah yang sebenarnya: "Gereja yang kamu lihat itu, masuklah ke dalam".
Selengkapnya...

Upah Dalam Islam


Sering kita mendengar kata upah yang sangat tidak asing bagi halayak umum. Dinegara kita tentang upah sangat membingungkan dan tidak layak atau tidak sesuai dasar-dasar Islam.
Dibawah ini ada artikel yang saya kutip dari bahan kuliah salah seorang teman di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Artikel ini membicarakan tentang upah dan pengupahan dalam Islam yang sangat penuh dengan keadilan yang berdasar pada Al Quran dan Al Hadits.

Ilmu Ekonomi baik Konvensional maupun Islam memandang tenaga kerja sebagai sebuah salah satu roda penggerak perekonomian.Tenaga kerja dianggap sebagai konsumen potensial karena sebagian besar produk nasional dikonsumsi oleh tenaga kerja dan tanggungannya.Perubahan pada upah akan sangat berpengaruh pada tingkat konsumsi, daya beli dan taraf hidup mereka. Sehingga ketika penetapan upah tidak dilakukan dalam konteks yang wajar dan adil, akan berpengaruh pada keseluruhan ekonomi. Bahkan jika hal ini terus berpengaruh dalam jangka panjang selain mempengaruhi tingkat konsumsi juga akan turut berpengaruh pada tingkat produksi industri yang mensuplai barang-barang kebutuhan konsumen tersebut.

Upah menurut pengertian Barat terkait dengan pemberian imbalan kepada pekerja tidak tetap, atau tenaga buruh lepas, seperti upah buruh lepas di perkebunan kelapa sawit, upah pekerja bangunan yang dibayar mingguan atau bahkan harian. Sedangkan gaji menurut pengertian Barat terkait dengan imbalan uang (finansial) yang diterima oleh karyawan atau pekerja tetap dan dibayarkan sebulan sekali. Sehingga dalam pengertian barat, Perbedaan gaji dan upah itu terletak pada Jenis karyawannya (Tetap atau tidak tetap) dan sistem pembayarannya (bulanan atau tidak).

Prof Benham dalam Afzalurrahman, 1991 : “Upah dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang yang dibayarkan berdasarkan perjanjian atau kontrak oleh seorang pemilik usaha pada seorang pekerja karena jasa yang ia berikan”.

Upah adalah imbalan yang diterima seseorang atas pekerjaannya dalam bentuk imbalan materi di dunia (Adil dan Layak) dan dalam bentuk imbalan pahala di akherat (imbalan yang lebih baik).

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

…dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf.

وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik” (Q.S. An-Nisaa : 5)

Abi Said al- Khudri menyatakan bahwa Nabi SAW melarang untuk mempekerjakan seseorang sehingga ia menjelaskan upahnya (HR. Imam Ahmad: 11132).

Abu Said berkata: Jika engkau mempekerjakan seseorang, beritahukanlah upahnya (HR. An- Nasa’i: 3797).
Hamad ibn Abi Sulaiman ketika ditanya tentang seseorang yang mempekerjakan orang lain dengan (upah) makanan. Ia menjawab: Tidak, kecuali ia memberitahukannya (HR. An- Nas’i: 3799).
Pada masa Rasululullah terjadi perang Badr dan perang Uhud yang menghasilkan harta rampasan perang. Harta tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada pejuang (tidak termasuk sahabat dan istri Rasulullah). Pada pembagian tersebut upah terendah yang dibagikan adalah 200 dirham dan yang tertinggi adalah 2000 dirham. Maka pada saat itu, rasio tingkat upah adalah 1:10. Kalaupun upah yang didapatkan oleh sahabat dan istri Rasul diperhitungkan (yaitu yang tertinggi adalah 5000 dirham) maka rasio upah tidak melebihi 1:25.

Ibnu Khaldun tentang Tenaga Kerja

“[Manusia] mencapai [produksi] dengan tanpa upayanya sendiri, contohnya lewat perantara hujan yang menyuburkan ladang, dan hal-hal lainnya. Namun demikian, hal-hal ini hanyalah pendukung saja. Upaya manusia sendiri harus dikombinasikan dengan hal-hal tersebut.” (2:273)
“Tenaga manusia sangat penting untuk setiap akumulasi laba dan modal. Jika [sumber produksi] adalah kerja, sedemikian rupa seperti misalnya [pekerjaan] kerajinan tangan, hal ini jelas. Jika sumber pendapatan adalah hewan, tanaman atau mineral, seperti kita lihat, tenaga manusia tetaplah penting. Tanpa [tenaga manusia], tidak ada hasil yang akan dicapai, dan tidak akan ada [hasil] yang berguna.” (2:274).

Bahan hasil Industri, tenaga buruh juga mahal di tempat makmur krn :

besarnya kebutuhan yang ditimbulkan oleh meratanya hidup mewah dalam tempat yang demikian, dan padatnya penduduk.
gampangnya orang mencari penghidupan, dan banyaknya bahan makanan di kota-kota menyebabkan tukang-tukang (buruh) kurang mau menerima bayaran rendah bagi pekerjaan dan pelayanaannya.
banyaknya orang kaya yang kebutuhannya akan tenaga buruh dan tugang juga besar, yang berakibat dengan timbulnya persaingan dalam mendapatkan jasa pelayanan, dan pekerja, dan berani membayar mereka lebih dari nilai pekerjaannya.

Tingkat Upah Minimum

Islam tidak membiarkan upah berada dibawah tingkat minimum yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan pokok kelompok pekerja, tetapi islam juga tidak membiarkan adanya kenaikan upah melebihi tingkat tertentu yang ditentukan berdasarkan sumbangannya terhadap produksi.
Kondisi ekonomi yang berubah mengakibatkan perubahan dalam hal penjualan dan tentunya akan mengakibatkan perubahan dalam hal pendapatan termasuk diantaranya pekerja. Secara sunatullah setiap manusia memiliki kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dan hal ini telah dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah: 233 “..dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf”. Dalam ayat tesebut dikatakan bahwa kewajiban ayah adalah makan dan pakaian. Hal ini bukan berarti ayah tidak memiliki kewajiban lainnya, namun konteks tersebut mengacu pada hal yang minimal. Jika ayah adalah seorang pekerja yang mendapatkan upah, maka dapat disimpulkan bahwa upah tersebut haruslah memenuhi kebutuhan pokok yaitu makan dan pakaian, juga perumahan (Q.S. Thahaa: 118-119). Hal yang sama juga ditegaskan dalam Q.S. An-Nisaa: 5.

FAKTOR PENENTU TINGKAT UPAH

Faktor Objektif
Faktor obyektif inilah yang menentukan upah berdasarkan kontribusi maupun produktivitas tenaga kerja itu sendiri di pasar tenaga kerja. Mengingat manusia bukanlah seperti faktor produksi lainnya, manusia adalah manusia bukan benda mati, sehingga ia tidak dapat diperlakukan sama seperti barang modal. Mereka harus diperlakukan sebagai manusia yang utuh. Manusia tidak dapat diperjualbelikan seperti halnya dengan barang modal, sehingga tidak mungkin hanya berdasarkan mekanisme pasar / market wage serta nilai kontribusi tenaga kerja terhadap produktifitas (value of marginal product of labor).
Faktor Subjektif
Adanya faktor subyektif dalam penentuan upah ini akan menyebabkan tingkat upah yang islami tidak berada pada satu titik tertentu (market wage), melainkan pada suatu kisaran (range) tertentu. Lebar dan sempitnya kisaran ini akan sangat tergantung dari pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan.

TABEL KONSEP UPAH
Islam & Konvensional
No Aspek Barat Islam
1 Keterkaitan yang erat antara UPAH dengan MORAL Tidak Ya
2 Upah memiliki dua dimensi : Dunia dan akherat Tidak Ya
3 Upah diberikan berdasarkan Prinsip Keadilan (justice) Ya Ya
4 Upah diberikan berdasarkan prinsip Kelayakan Ya Ya
Selengkapnya...